Disentricopas.blogspot.com- Pengertian Disentri atau Pengertian Penyakit Disentri. Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang
disertai darah atau lendir. Diare adalah buang air besar encer yang
terjadi tiga kali atau lebih dalam 24 jam. Selain diare, gejala disentri yang lain meliputi kram perut, mual, dan muntah.
Disentri adalah penyakit yang sangat umum terjadi, terutama jenis disentri basiler. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun diberbagai wilayah terutama di Indonesia.
Jumlah
yang pasti penderita disentri tidak diketahui karena selain penyakit ini
belum tercatat secara resmi, kebanyakan penderita juga merawat diri di
rumah tanpa berkonsultasi dengan dokter. Sanitasi yang buruk dan
keterbatasan air bersih, terutama di daerah yang padat penduduknya bisa
meningkatkan risiko penyebaran penyakit ini. Selain itu faktor risiko
disentri yang kuat di Indonesia adalah kontaminasi pada makanan dan
minuman.
Terus Jenis-jenis disentri apa sih???
Langsung saja disimak beberapa penjelasan berikut.
Jenis-jenis Disentri.
Ada dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu :
Kedua jenis ini biasanya menular karena lingkungan yang kotor. Manusia juga sering terinfeksi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Walau disentri bisa sembuh tanpa penanganan medis, penderita dianjurkan untuk tetap waspada karena disentri bisa berujung pada dehidrasi dan bahkan kematian. Hal ini umumnya terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk dan terutama jika perawatan klinis susah untuk didapatkan.
Langkah Berkonsultasi.
Semua penderita tidak harus ke dokter jika mengalami disentri. Penyakit ini biasanya bisa pulih dalam beberapa hari.
Tetapi jika Anda mengalami diare berdarah atau berlendir yang berlangsung lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat. Jangan lupa untuk menginformasikan makanan apa saja yang Anda konsumsi yang mungkin dapat menyebabkan diare.
Jika anak Anda mengalami diare selama enam kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam atau diare yang berkelanjutan, Anda disarankan untuk membawanya ke dokter. Komplikasi utama akibat diare adalah dehidrasi. Ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi lebih rendah daripada orang dewasa. Dehidrasi merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak yang mengalami diare dan muntah-muntah. Maka dari itu, diare tidak boleh dianggap remeh terutama jika terjadi pada anak-anak. Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada anak yang patut diwaspadai:
Pencegahan Untuk Disentri.
Menjaga kebersihan memiliki peran penting dalam pencegahan disentri. Selain bisa berdampak kepada si penderita, penyakit ini juga berpotensi untuk menyebar kepada orang-orang di sekitarnya, terutama anggota keluarga. Karena itu sebaiknya disentri dicegah mulai dari aspek kontak pertama hingga penyebarannya.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pencegahan terkena disentri akibat faktor kontaminasi:
Disentri adalah penyakit yang sangat umum terjadi, terutama jenis disentri basiler. Penyakit ini bisa muncul sepanjang tahun diberbagai wilayah terutama di Indonesia.
Terus Jenis-jenis disentri apa sih???
Langsung saja disimak beberapa penjelasan berikut.
Jenis-jenis Disentri.
Ada dua jenis utama disentri yang digolongkan berdasarkan penyebabnya, yaitu :
- Disentri basiler atau sigelosis yang disebabkan oleh bakteri shigella dan.
- Disentri amoeba atau amoebiasis yang disebabkan oleh amoeba (parasit bersel satu) bernama Entamoeba histolytica yang biasanya ditemukan di daerah tropis.
Kedua jenis ini biasanya menular karena lingkungan yang kotor. Manusia juga sering terinfeksi karena mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi.
Walau disentri bisa sembuh tanpa penanganan medis, penderita dianjurkan untuk tetap waspada karena disentri bisa berujung pada dehidrasi dan bahkan kematian. Hal ini umumnya terjadi di daerah dengan sanitasi yang buruk dan terutama jika perawatan klinis susah untuk didapatkan.
Langkah Berkonsultasi.
Semua penderita tidak harus ke dokter jika mengalami disentri. Penyakit ini biasanya bisa pulih dalam beberapa hari.
Tetapi jika Anda mengalami diare berdarah atau berlendir yang berlangsung lebih dari beberapa hari, segera konsultasikan kepada dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang lebih akurat. Jangan lupa untuk menginformasikan makanan apa saja yang Anda konsumsi yang mungkin dapat menyebabkan diare.
Jika anak Anda mengalami diare selama enam kali atau lebih dalam jangka waktu 24 jam atau diare yang berkelanjutan, Anda disarankan untuk membawanya ke dokter. Komplikasi utama akibat diare adalah dehidrasi. Ketahanan tubuh anak-anak terhadap dehidrasi lebih rendah daripada orang dewasa. Dehidrasi merupakan penyebab kematian utama pada anak-anak yang mengalami diare dan muntah-muntah. Maka dari itu, diare tidak boleh dianggap remeh terutama jika terjadi pada anak-anak. Berikut adalah tanda-tanda dehidrasi pada anak yang patut diwaspadai:
- Rewel.
- Cepat mengantuk.
- Kondisi tubuh semakin lemah.
- Jarang buang air kecil dibanding biasanya.
- Tangan dan kaki terasa dingin.
- Kulit menjadi pucat atau berbintik.
Pencegahan Untuk Disentri.
Menjaga kebersihan memiliki peran penting dalam pencegahan disentri. Selain bisa berdampak kepada si penderita, penyakit ini juga berpotensi untuk menyebar kepada orang-orang di sekitarnya, terutama anggota keluarga. Karena itu sebaiknya disentri dicegah mulai dari aspek kontak pertama hingga penyebarannya.
Berikut ini merupakan langkah-langkah pencegahan terkena disentri akibat faktor kontaminasi:
- Menjauhi makanan yang kebersihannya tidak terjamin dan tidak minum air langsung dari keran.
- Selalu mencuci tangan sebelum makan.
- Memisahkan makanan yang mentah dari yang matang.
- Mengonsumsi makanan yang dimasak sampai benar-benar matang.
- Menyimpan makanan di kulkas dan tidak membiarkan makanan tertinggal di bawah paparan sinar matahari atau suhu ruangan.
- Mencuci tangan sebelum makan atau menyiapkan makanan.
- Mencuci tangan setelah dari toilet dan selalu bersihkan toilet dengan disinfektan setelah buang air besar.
- Jika tinggal satu rumah, pastikan penderita tidak menggunakan handuk atau peralatan makan yang sama dengan anggota rumah lainnya.
- Penderita sebaiknya tidak keluar rumah selama minimal 48 jam setelah periode disentri berakhir.